penantian terakhir
sempat lelah menahan kelopak mata yang hendak menutup rapat...
segulung tembakau sempat menemani kosong jiwa yang terlipat...
hilangnya penerang, bukan salahku menerawang, hanya karna waktu yang tinggal seperempat...
maaf aku.., jika nanti menerimamu pun aku tak sempat..
karena jiwaku tak lagi utuh, melainkan tinggal seperempat...
1 Comments:
Satu pertanyaanku, siapakah dia sobat?
Post a Comment
<< Home